Saturday 22 October 2011

Penyebab dan Cara Menjauhi Kangker

Jakarta, Kanker , adalah penyakit yang mematikan tidak bisa disembuhkan hanya bisa diterapi. Siapun dapat diserangnya baik pria maupun wanita dan dari berbagai kelompok usia.

Berbagai penyebab dan faktor risiko kanker pun telah sering dibahas. Namun, hampir tidak mungkin untuk membuktikan penyebab kanker itu sendiri. Karena kanker memiliki banyak kemungkinan penyebabnya.
 


Sebagai contoh, pada seseorang penggemar roko atau perokok aktiv akut, menyebabkan perkembangan yang mengarah pada kanker paru-paru. Namun, pada contoh kasus lain pada seseorang yang bukan perokok, tetap memiliki faktor risiko terkena kanker paru-paru oleh karena polusi udara atau radiasi.

Sebesar 90-95 persen kasus kanker disebabkan oleh faktor lingkungan. Sedangkan sisanya sebesar 5-10 persen kasus kanker disebabkan oleh gen. 


Faktor lingkungan yang meningkatkan faktor risiko kanker bukan hanya polusi. Faktor lingkungan tersebut, antara lain:
1. Rokok atau tembakau, sekitar 25-30 persen kasus
2. Obesitas, sekitar 30-35 persen kasus
3. Infeksi, sekitar 15-20 persen kasus
4. Radiasi, baik pengion maupun non pengion, hingga 10 persen kasus
5. Stres
6. Kurangnya aktivitas fisik
7. Lingkungan polutan 

Juga ada beberapa yang menyebutkan sebab dari radikal bebas yang sering menjadi biang kerok penyakit kangker yaitu:

1. Rokok
Akan jauh lebih efektif apabila gerakan mengurangi konsumsi rokok digalakkan secara masif.

2. Asap knalpot
Akan jauh lebih efektif bila edukasi penggunaan tutup hidung, pengurangan jumlah kendaraan bermotor, pengalihan ke kendaraan ramah lingkungan, kontrol emisi gas buang yang diperketat

3. Stres
Saat stres tubuh akan menghasilkan hormon kortisol dan salah satu kerja hormon ini adalah memecah lemak untuk diubah menjadi gula, guna memenuhi kebutuhan otak akan gula.

Juga beberapa bahan kimia sintetis yang bisa menyebabkan kanker dan penyakit serius lainnya antara lain:

1. Pestisida dan Herbisida. bisa dilihat di sayuran dan buah-buahan yang sangat bersih, tidak ada cacat sama sekali, dan ini menunjukan ulat tidak berani memakan.

2. Pupuk kimia,  hampir semua lahan pertanian menggunakan ini, jadi susah dihindari.

3. Obat-obatan. Terlebih bagi yang mengkonsumsinya secara reguler. Apapun yang terjadi, pasti ada efek toksik bagi tubuh. Termasuk antibiotik yang pastinya mengganggu keseimbangan flora usus, hormon yang dipakai oleh kaum wanita, dll.

4. Sisa cat tekstil, mobil, rumah, kapal laut, pesawat terbang, yang terbuang dan masuk ke dalam air tanah dan masuk ke rantai makanan.

5. Obat-obatan yang terbuat dari bahan kimia sintetis yang dimakan oleh ternak, dan akhirnya dimakan manusia.

6. Pengawet makanan, aroma sintetis dan perasa sintetis makanan

7. Minyak goreng yang strukturnya rusak akibat pemanasan tinggi dan dimakan dalam bentuk jajanan gorengan atau lemak trans yang sangat melukai pembuluh darah yang sering dijumpai dalam restoran fastfood.


Ada 3 cara untuk meminimalkan risiko kanker antara lain seperti dikutip dari WebMD:
 
1. Kenali riwayat kesehatan keluarga

Mencari tahu mengenai riwayat kesehatan keluarga, dapat mengetahui apakah seseorang mempunyai risiko tinggi terhadap kanker atau tidak. Jika dapat mengetahui status risiko kanker pada keluarga maka dapat fokus pada tindakan pencegahan.

2. Cek kesehatan secara berkala

Cek kesehatan secara berkala sangat berguna untuk deteksi dini semua penyakit, tidak hanya kanker. Deteksi dini akan sangat berguna untuk keberhasilan penanganan atau pengobatan suatu penyakit atau kelainan. 

Cek kesehatan tersebut, antara lain seperti melakukan pemeriksaan kolonoskopi jika berusia lebih dari 50 tahun.Menurut American Cancer Society lakukan pula pap smear secara rutin bagi wanita, yaitu yang dimulai 3 tahun setelah hubungan seksual pertama atau selambat-lambatnya pada usia 21 tahun. Juga secara rutin melakukan pemeriksaan mammografi setelah usia 40 tahun. 

3. Jauhi kegemukan dan memeriksa indeks massa tubuh (BMI) secara berkala
"Biasakan untuk memeriksa BMI secara berkala dan tetap menjaganya di bawah angka 25, agar tidak terjadi kelebihan berat badan," kata Karlan. 

Karena obesitas telah dianggap sebagai faktor risiko kanker dan penyakit serius lainnya. Selain dapat menurunkan berat badan, olahraga teratur juga dapat menurunkan kadar estrogen dalam darah. Kadar estrogen dalam darah dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara. 

Kategori Kurus: Nilai BMI kurang dari 19
Kategori Ideal: Nilai BMI 19-24,9
Kategori Gemuk: Nilai BMI 25-29,9
Kategori Obesitas: Nilai BMI sama dengan atau lebih dari 30

Cara Menghitung BMI

Cara menghitung BMI dengan mengkuadratkan nilai tinggi badan (dalam satuan meter). Lalu nilai berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi hasil kudrat dari tinggi badan tersebut.


Misalnya seseorang perempuan berusia 30 tahun memiliki berat badan 60 kg dan tinggi badan 160 cm (1,6 meter).
 


Cara menghitungnya adalah:

Pertama kali mengkuadratkan tinggi badan 1,6 X 1,6 hasilnya 2,56. Lalu nilai berat badan dibagi hasil perkalian dari tinggi badan yaitu 60 : 2,56 hasilnya 23,43. Berarti nilai BMI dari perempuan tersebut sebesar 23,43 dan masuk ke dalam kelompok ideal/normal.

Dan perhatikan hal-hal berikut ini, karena ini cara efektiv menghindari kangker.


1. Menjaga berat badan tetap ideal

Memiliki berat badan ideal atau tidak kelebihan berat badan merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi peluang seseorang terkena kanker. Selain bisa mengurangi risiko kanker, berat badan ideal juga memberikan perlindungan terhadap diabetes dan penyakit jantung.

2. Menghindari makanan tinggi lemak, garam, gula dan kalori

Mengurangi makanan jenis ini secara bersamaan dengan segala jenis minuman manis bisa mengurangi risiko kanker. Membatasi konsumsi daging terutama daging atau produk olahan juga bisa memberikan efek berarti. Sebagai gantinya perbanyaklah konsumsi serat dan berbagai jenis sayuran, buah dan beberapa jenis kacang-kacangan.

3. Melakukan olahraga secara teratur

Melakukan olahraga secara teratur minimal selama 30 menit setiap harinya seperti berjalan cepat bisa mengurangi risiko kanker serta memberikan manfaat bagi jantung dan juga menjaga ukuran lingkar pinggang.

4. Minumlah TNBB secara rutin ( Tahitian Noni Bioactive Beverage ), karena satu produk ini ada 15 uji klinis manusia, salah satunya secara eksklusif melindungi dan mengurangi kerusakan DNA/Lembar cetak tubuh kita dari radikal bebas, dan anda bisa pelajari artikel mengenai mekanisme TNBB terhadap Kanker di kolom ini

0 komentar:

Post a Comment

Translator

Hubungi saya, 08998451544