9/07/2011 10:56:00 am
Mr.Anugrah Putra
Jakarta - Selama waktu lebaran maupun pasca lebaran dunia bisnis terus bergerak walau terkendala banyak liburan tetapi jenis ekonomi mikro keuntungan sangat mengalir deras. Bagaimana tidak diseluruh Indonesia orang berbondong-bondong untuk membelanjakan uangnya untuk membeli sepatu, baju , bahkan accesoris dan makanan untuk menyambut lebaran.
Tetapi tahukah kita aliran dana ketika masa menjelang lebaran sangat signifikan , sumber dari (Sumber: Detik.com) mengatakan permintaan uang receh saja menjelang lebaran mencapai 77 triliun lebih. Permintaan masyarakat untuk uang receh pun tak tertahankan.
Penarikan uang via atm juga mencapai 2.5 triliun (Sumber:Detik.com) Mengapa transaksi uang pada saat lebaran jumlahnya lebih banyak dari pada pasca lebaran ataupun pada hari-hari biasanya?. Ini dikarenakan prospek perdagangan dadakkan pada masa menjelang lebaran maupun lebaran. Bagaimana tidak. Kawasan bandung , Nagrek maupun kawasan tanah anah abang daerah ibukota diserbu para pengunjung untuk membeli baju lebaran, tidak ketinggalan mereka juga menyerbu pusat perbelanjaan untuk mencari accesoris dan juga kue-kue untuk persiapan lebaran. Hal ini digunakan oleh para pedagang dadakkan untuk memanfaatkan prospek ini.
Contoh saja mang deni, penjual bunga kuburan tanah kusir meraup keuntungan cukup banyak disaat lebaran, ia adalah contoh dr beberapa pedagang dadakkan, lalu penjual makanan kue kering dalam 1 hari ia bisa menerima pesanan 10-30 pesanan, bayangkan saja jika 1 pesanan harganya 30ribu rupiah maka dalam 1 hari penjual makanan mendapatkan omset 300rb-900rb rupiah hal yang mencenggangkan dikala hari biasa mungkin hanya 1-4 pesanan saja per harinya.
Penjual baju dadakkan pun sama halnya , jika kita melihat banyak pedagang baju dadakkan untuk mendapatkan omset yang menggiurkan. Jadi moment liburan panjang ini digunakan para prospek dadakkan untuk mencari keuntungan semaksimal mungkin. Bagaimana anda? Sudah ada ide untuk natal dan tahun baru?
0 komentar:
Post a Comment