Sunday 25 September 2011

Indonesia's Black history G30S/PKI , Friend or Enemy ?


Jakarta - Sudah 45 kali kita melewat September, berarti sudah 45 tahun pulan setelah peristiwa G30S/PKI Peristiwa ini adalah peristiwa memalukan bagi bangsa Indonesia. Jika bulan ini datang selalu datang dengan pertanyaan besar akan sejarah masa lalu. Tentang apa yang sebenarnya terjadi pada 30 September 1965 atau akan apa sebenarnya rangkaian peristiwa yang berujung pada 30 September 1965 itu.

Selama tiga dekade, bangsa Indonesia hanya disodori satu versi kejadian. Versi penjelasan itu diberikan pada kita dalam bentuk film yang mudah diingat pada era Soeharto, masuk dalam kurikulum pendidikan sekolah yang tiap tahunnya harus dipelajari, sampai kemudian kita semua menerima penjelasan itu sebagai suatu kebenaran hakiki.

A Lie often enough  becomes the truth itulah yang dikatakan lenin, kebohongan yang disampaikan terus menerus akan menjadi kebenaran. Partai Komunis Indonesia tengah mengupayakan kudeta atas pemerintahan Republik Indonesia dan membunuh enam jenderal dalam percobaan kudeta tersebut.

Sesudah 'upaya kudeta' dan pembunuhan para jenderal, orang-orang Indonesia yang dituduh sebagai simpatisan PKI pun ditangkapi, diadili, dipenjara, disiksa, dan dibunuh. Angka kasar korban pembersihan ini menyebut antara 500 ribu sampai 1 juta orang. Keturunan mereka yang menjadi tahanan politik pun ikut menanggung dosa turunan. Kartu tanda pengenal mereka ditandai sehingga menyulitkan mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian datanglah Reformasi pada 1998. Dan penjelasan versi pemerintah akan 30 September 1965 adalah salah satu hal yang pertama dipertanyakan validitasnya oleh warga negara Indonesia. Film G30S/PKI pun tak pernah ditayangkan lagi setiap tahun. Nama resmi peristiwa tersebut juga tak pernah lagi menyebut nama PKI, hanya Gerakan 30 September.

Komunisme sebagai sebuah gerakan global tak lagi punya gigi, apalagi taring. Maka ketakutan atau paranoia akan komunisme secara global pun sudah tidak lagi relevan. Tapi benarkah? Apakah bangsa Indonesia juga sudah melupakan ketakutannya akan komunisme atau Partai Komunis Indonesia?

Kami ingin mendengar pendapat Anda, apa yang kini Anda pikirkan ketika mendengar kata 'komunisme' atau PKI? Apa yang Anda ketahui tentang yang sebenarnya terjadi setelah 30 September 1965? Apa yang Anda yakini terjadi pada peristiwa tersebut? Atau malah, inginkah Anda mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di situ?
Melihat kejadian G30S bahwa ada skenario besar yang mempunyai runtutan perjalan suatu pemerintahan, Politik  dan kemanan menjadi alasan jelas dalam kasus G30S/PKI.

Kami menunggu jawaban Anda lewat forum komentar di bawah ini. 

1 komentar:

Elijah said...

komunisme bagi saya adalah faham utopis, yang hanya bisa berjalan sebaik-baiknya jika penyelenggara yang berkuasa (pemerintahan komunis) terdiri dari para malaikat atau pun para manusia suci. karena kebobrokan komunis selama ini adalah kebobrokan dari para pengeloladan pejabat. bukan nya melempar tanggung jawab, tapi bukankah inti dari komunisme adalah negara sebagai penyelenggara segala aspek kehidupan?

Post a Comment

Translator

Hubungi saya, 08998451544